Metode & Algoritma | List Tutorials | Source Code | About | Sitemap
Konsultan Tesis
Bimbingan dan Konsultasi Tesis Informatika bersama team Project Graduate Indonesia. Konsultasi hanya untuk yang sudah me-Like FB kami (Silahkan LIKE tombol ini jika belum).
. Scroll kebawah untuk memasukan kode AntiSpam Protection. Hasil konsultasi akan kami kirimkan ke email Anda.

Analisis Kriteria Majemuk




.


Metode dan Algoritma | Analisis Kriteria Majemuk . Anda bisa melakukan konsultasi tentang Analisis Kriteria Majemuk melalui form di samping kanan !!!

Analisis Kriteria Majemuk



tesis ideas

Analisis Kriteria Majemuk



 


Analisis Kriteria Majemuk


Kriteria majemuk berbasis indeks kinerja


Teknik Pengambilan keputusan berbasis kriteria majemuk berbasis indeks kinerja antara lain terdiri dari :



  1. Metode Comparative Performance Indeks (CPI)

  2. Metode Bayes

  3. Metode Perbandingan Eksponensial


Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk


Sebelum memilih solusi dari beberapa alternatif yang ada, diperlukan adanya kriteria. Kriteria mewakili definisi masalah dalam bentuk konkret. Kriteria kemudian dianalisis, sehingga diperoleh standar pengukuran. Jika memungkinkan kriteria harus digambarkan dalam bentuk kuantifikasi. Namun dalam kenyataannya ada saja kriteria yang sulit dikuantifikasi seperti faktor sosial, estetika, keadilan, faktor-faktor politis dan kelayakan pelaksanaan. Tapi jika kriteria yang hendak dipakai bisa dikuantifikasi , maka kuantifikasi wajib dilakukan. Proses pemilihan kriteria harus dilakukan dengan pertimbangan yang benar-benar matang agar tidak ada faktor-faktor yang terlewatkan atau malah tumpang tindih.


Sifat-sifat yang harus diperhatikan dalam memilih kriteria (Suryadi dan Ramdhani, 1998) antara lain


a.Lengkap, maksudnya kriteria dapat mencakup seluruh aspek penting dalam persoalan.


b.Operasional, agar bisa digunakan dalam analisis. Sifat ini mencakup beberapa pengertian antara lain kumplan kriteria ini mempunyai arti bagi pengambil keputusan , sehingga implikasinya bisa benar-benar dimengerti.Selain itu jika tujuan pengambilan keputusan digunakan sebagai sarana meyakinkan pihak lain, kriteria ini harus menjadi sarana untuk memberikan penjelasan atau untuk berkomunikasi.


c.Tidak berlebihan, sehingga menghindarkan perhitungan berulang. Harus dihindari kriteria dengan pengertian yang sama


d.Minimum, agar mengkomprehensipkan persoalan. Jika semakain banyak kriteria yang kita tetapkan semakin sukar untuk mengerti persoalan dengan baik dan jumlah perhitungan yang dilakukan akan bertambah.


Paradigma Kriteria Tunggal

Melalui analisis pengambilan keputusan kriteria tunggal, setiap hubungan preferensi antar alternatif dibandingkan dengan hasil antara lebih disukainya suatu alternatif (P-prefer) dan tidak berbeda (indefferent).


Paradigma Kriteria Majemuk


Setiap hubungan preferensi alternatif dibandingkan melalui analisis keputusan kriteria majemuk dibedakan hasilnya menjadi lebih disukai (P-prefer), tidak berbeda (indiferent), dan tidak dapat dibandingkan (I-indiferrent) dan tidak dapat dibandingkan (incomparability).


Konsep dasar pemilihan untuk menghadapi pengambilan keputusan kriteria majemuk antara lain :

a.Dominasi

b.Leksikografi

c.Tingkat aspirasi


A.      Metode Comparative Performance Index (CPI)


Comparative Performance Indeks (CPI) : merupakan indeks gabungan (Composite Index) yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif (i) berdasarkan beberapa kriteria (j).


CPI dapat menyelesaikan masalah pengambilan keputusan dengan banyak kriteria dimanaarah, rentang dan besaran untuk masing-masing kriteria tidak sama.  Caranya dengan mengubah matriks keputusan ke dalam bentuk yang seragam (Xij diubah menjadi Aij) dengan :


1. Memberikan nilai 100 untuk nilai kriteria yang minimum.


2. Identifikasi kriteria yang memiliki trend positif (semakin besar semakin baik) dan trend negatif   (semakin kecil semakin baik).


3. Untuk kriteria yang memiliki trend positif , nilai minimum ditransformasi sama dengan 100, dan nilai lainnya secara proposional lebih tinggi.


4. Untuk kriteria yang memiliki trend negatif, nilai minimum ditransformasi sama dengan 100, dan nilai lainnya secara proposional lebih rendah à lakukan perbandingan terbalik.


Formula :


 


Aij            = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j


Xij(min) = niai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j


A(i+1.j)     = nilai alternatif ke-i+1 pada kriteria ke-j


X(I+1.j)     = nilai alternatif ke-i+1 pada kriteria awal ke-j


Pj             = bobot kepentingan kriteria ke-j


Iij             = indeks alternatif ke-i


Ii              = indeks gabungan kriteria pada alternatif ke-i


i               = 1, 2, 3, …, n


j               = 1, 2, 3, …, m


 


B.      Metode Bayes


Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan dengan tujuan untuk menghasilkan keputusan yang optimal berdasarkan beberapa criteria.  Pengambilan keputusan dengaan metode Bayes dilakukan melalui upaya pengkuantifikasian kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan dinyatakan dengan bilangan antara 0 dan 1.  Namun, seringkali hal ini dianggap sebagai probabilitas pribadi atau subjektif, dimana bobot bayes didasarkan tingkat kepercayaan, keyakinan, pengalaman serta latar belakang pengambil keputusan.


 


Persamaan Bayes :


Total nilai = ∑  Nilaiij (Kritj)


 


Dimana :


Total nilaiij = total nilai akhir dari alternative ke-i


Nilaiij  =   nilai dari alterntif ke-i pada criteria ke j


Kritj    = tingkat kepentingan (bobot) criteria ke-j


i          = jumlah alternative = 1,2, …, n


j          = jumlah criteria = 1, 2, …., m


 


Nilai peluang didapatkan dari suatu informasi awal yang dapat bersifat subjektif maupun objektif.  Nilai peluang ini dapat diperbaiki dengan adanya informasi tambahan yang didapat dari sejumlah percobaan.


 


C.      Metode Perbandingan Eksponensial


Metode Perbandingan Eksponensial merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternative keputusan dengan criteria jamak.  Metode ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang menghasilkan perbedaan yang kontras, sehingga dapat mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis.


Formula :


Total Nilai (TNi) = ∑ (RKij)TKKj


Dimana :


TNi    =   total nilai alternative ke-i


RKij  =  derajat kepentingan relative criteria ke-j pada alternative i


TKKj = derajat kepentingan criteria keputusan ke-j; TKKj >0 dan bulat.


Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan berdasarkan proses wawancara dengan pakar dan melalui kesepakatan dalam curah pendapat.  Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya.  Semakin besar nilai alternatif semakin besar pula skor alternatif tersebut.  Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relative berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial.


Sebuah Model pengambilan keputusan merupakan instrumen metodologik Yang bersyaratkan rasional Yang bertujuan untuk mengurangi resiko Dan Diskonto meningkatkan utilitas berdasarkan data yang diperoleh Yang. Sistematika bahasa Dari perancangan model yang dimulai Mencari Google Artikel penyusunan Model keputusan Yang dilakukan Mencari Google Artikel Cara mengembangkan hubungan-hubungan logistik Yang mendasari persoalan keputusan (model konseptual), kemudian dituangkan dalam suatu model yang Ke matematis, Yang mencerminkan hubungan Yang terjadi diantara faktor-faktor Yang terlibat.


Pengembangan Model Analitik Hirarki Proses (AHP) PADA penelitian inisial, menghasilkan Enam jawab Page dalam penyelesaian masalah persoalan PKKM, yaitu: dekomposisi, PENILAIAN perbandingan, analisis interdependensi, sintesa Prioritas, pembentukkan Rapat konsensus, Dan Penetapan alternatif. Inti model yang dikembangkan Yang PADA penelitian Suami adalah merinci suatu keadaan Yang Kompleks atau Tak berkerangka Ke dalam Komponen-komponennya, kemudian membuat primer protokol Bagian tidak-Bagian tidak bahasa Dari Komponen-Komponen tersebut dalam bentuk hirarki (dekomposisi), memberikan Catatan Notes lisan antar elemen Dan Menghitung Catatan Notes numerik (PENILAIAN perbandingan), dan analisis interdependensi PADA variabel Yang dianggap penting (analisis interdependensi), dan Selanjutnya melakukan sintesa bahasa Dari pendapat Tadi untuk menentukan variabel alternatif Yang memiliki Prioritas tertinggi (sintesa Prioritas). Bagian tidak Awal PADA METODE keputusan dilakukan proses pengambilan pengendaiian keluaran Google Artikel Baru menggunakan Model Programa linier, Mencari Google Artikel masukan berupa Diskonto Dan variabel kendala (kendala) Yang Akan dihadapi sebagai implikasi mplementasi alternatif (Penetapan alternatif). Input data untuk Programa linier merupakan bentuk survai (penelusuran Fakta) dalam ukuran Yang operasional.


Penelitian Suami mengajukan Model Rapat konsensus untuk pengambilan keputusan Kelompok. Metoda Rapat konsensus tersebut dapat memberikan Informasi mengenai tingkat kesepakatan Dan ketidaksepakatan, Serta Rentang ketidaksepakatan individu Dan Kelompok, Struktur klaster, mengidentifikansi objek keputusan bermasalah Dan pendapat marjinal. Pembentukkan konsesus dilakukan berdasarkan pendekatan metoda Delphi, Diskusi (Fasilitas penyelesaian menukar Informasi) dilakukan untuk memperoleh pendapat Yang homogen. Aturan penghentian Diskusi dilakukan ketika dijumpai pendapat homogen Yang lebih bahasa Dari 66,6 persen, atau berdasarkan keterbatasan Terbalik. Untuk memudahkan penggunaan model yang inisial, Maka dirancang suatu SPKKM sebagai SISTEM Yang dibangun bahasa Dari Model Yang dikembangkan. Metodologi Rancang bangun SPKKM menggunakan pendekatan top-down Yang dititikberatkan PADA Pertimbangan kemampuan Representasi, Operasi, Fakultas Teknologi dan Pengendalian Mekanisme (pendekatan ROMC) Komponen SPK untuk kemudian diintegrasikan menjadi suatu SISTEM.


SPKKM dirancang untuk memanfaatkan analisis ilmiah PADA permasalahan pengambilan keputusan, Mencari Google Artikel Menyelidiki untuk pengembangan pengelolaan Dan SISTEM Operasi, Dan perancangan SISTEM Informasi untuk pengambilan keputusan. Jawab Page ditempatkan dan Bangunan SISTEM adalah bahwa terkait masih berlangsung SISTEM diikat Bersama Dibuat pertukaran Informasi.


Abstrak: Disertasi ini membahas konsep dalam pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Kriteria Majemuk (MSDS) model dan desain untuk pengambilan keputusan kelompok sebagai sarana untuk menentukan prioritas keputusan melalui pendekatan Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk (MCDM) model. Sebuah model pengambilan keputusan merupakan instrumen metodologik yang bersyaratkan rasional yang bertujuan untuk mengurangi resiko dan meningkatkan nilai utilitas berdasarkan data yang diperoleh. Para Sistematika dari perancangan model dimulai dengan penyusunan model keputusan yang dilakukan dengan cara mengembangkan hubungan logis yang menjadi dasar masalah keputusan (model konseptual), kemudian dituangkan ke dalam suatu model matematis yang mencerminkan hubungan antara faktor-faktor yang terlibat.


Perkembangan Analytic Hierarchy Process (AHP) pada penelitian ini, menghasilkan enam prinsip – dalam menyelesaikan masalah PKKM, yaitu: dekomposisi, penilaian perbandingan, analisis interdependensi, sintesa prioritas, membangun konsensus, dan penetapan alternatif.


Inti dari model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah untuk mendobrak kondisi yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam komponen rinci, kemudian mengatur bagian-bagian komponen tersebut dalam bentuk hirarki (dekomposisi), memberikan bobot verbal antar elemen dan menghitung bobot numerik ( penilaian perbandingan), dan analisis interdependensi pada variabel yang dianggap penting (analisis interdependensi), dan selanjutnya melakukan sintesa dari pendapat tadi untuk menentukan variabel alternatif yang memiliki prioritas tertinggi (sintesa prioritas). Pada akhir analisis keputusan, proses pengendalian output dilakukan dengan menggunakan model pemrograman linier, dengan input berupa nilai dan variabel kendala, yang harus dihadapi sebagai implikasi implementasi alternatif (penetapan alternatif). Input data untuk programa linier merupakan bentuk survai (pencarian fakta) dalam ukuran yang operasional penelitian mengedepankan model konsensus untuk pengambilan keputusan kelompok. Metode konsensus tersebut dapat memberikan informasi mengenai tingkat kesepakatan dan tingkat ketidaksepakatan, dan berbagai individu dan kesepakatan kelompok, struktur klaster, tetapi juga mengidentifikasi objek keputusan bermasalah dan pendapat marjinal. Konsensus dicapai berdasarkan pendekatan metoda Delphi, diskusi (tukar menukar informasi) dilakukan untuk memperoleh pendapat yang homogen. Diskusi diakhiri ketika pendapat homogen yang lebih 66,6 persen, atau berdasarkan keterbatasan waktu.


Untuk memudahkan penggunaan model ini, maka dirancang suatu SPKKM sebagai sistem yang dibangun dari model yang dikembangkan. Metodologi desain SPKKM menerapkan pendekatan top-down, terfokus pada pertimbangan kemampuan Mekanisme Representasi, Operasi dan Pengendalian (pendekatan ROMC) komponen SPK untuk kemudian diintegrasikan ke dalam satu sistem. SPKKM dirancang untuk memanfaatkan analisis ilmiah dalam memecahkan masalah pengambilan keputusan, dengan tujuan untuk mengembangkan dan mengelola sistem operasional serta untuk merancang sistem informasi untuk pengambilan keputusan. Prinsip dasar dari desain sistem adalah bahwa setiap sistem diikat bersama oleh pertukaran informasi.


Validitas SPKKM diukur berdasarkan tingkat kemampuan kegunaan,, kegunaan representasi dari situasi bermasalah, pertimbangan rasio manfaat-biaya dan variabel penting lainnya. Kriteria keabsahan sistem ini didasarkan pada dan diukur dengan pertimbangan filsafat ilmiah, yang terdiri dari rasionalisme dan empirisme.


DAFTAR PUSTAKA


Marimin dan Nurul Maghfiroh.  2010.  Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok.  IPB Press, Bogor.


 



 



Analisis Kriteria Majemuk


Source Code ActionScript AS3 ASP.NET AJAX C / C++ C# Clipper COBOL ColdFusion DataFlex Delphi Emacs Lisp Fortran FoxPro Java J2ME JavaScript JScript Lingo MATLAB Perl PHP PostScript Python SQL VBScript Visual Basic 6.0 Visual Basic .NET Flash MySQL Oracle Android
Related Post :


Project-G
Judul: Analisis Kriteria Majemuk
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh hank2

Anda sedang membaca artikel tentang Analisis Kriteria Majemuk, Semoga artikel tentang Analisis Kriteria Majemuk ini sangat bermanfaat bagi teman-teman semua, jangan lupa untuk mengunjungi lagi melalui link Analisis Kriteria Majemuk.


Posted by: Metode Algoritma Updated at: 13.21

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar